Jumat, 11 Februari 2011

Yunus bin Ubaid melihat kedua telapak kakinya

Yunus bin Ubaid melihat kedua telapak kakinya tatkala hen­dak wafat, lalu beliau menangis.
Maka ditanyakan kepada beliau: "Apa yang menyebabkan anda menangis, wahai Abu Abdillah?"
Beliau menjawab: "Kedua telapak kakiku belum pernah tersentuh debu jihad di jalan Allah. Kalau saja keduanya tersentuh debu jihad di jalan Allah, tentulah aku merasa aman dari adzab
." Sampai batas inilah tingkat wara' dan kewaspadaan, kerinduan dan cita-cita para pendahulu kita. Salah seorang di antara mereka berangan-­angan jika dia mampu meraih puncak kebaikan hingga dia tidak terlewatkan satu pintu pun di antara pintu-pintu kebaikan, satu tempat pun di antara tempat-tempat kebaikan dan satu derajat pun di antara derajat-derajat kebaikan.

inilah Yunus bin Ubaid, yang memiliki motto "Bersegera dalam ketaatan di setiap saat dan menunaikan kewajiban di setiap kesempatan", hingga orang-orang berkata: "Tiada datang hak-hak Allah melainkan beliau menunaikannya." Namun demikian, beliau masih menyesal tatkala menjelang wafatnya karena belum terbuka kesempatan bagi beliau untuk ber­jihad fi sabilillah yang beliau isyaratkan dengan istilah debu-debu di jalan Allah.
Pada zaman beliau adalah zaman tenang, aman dan damai, kali­mat Islam adalah yang paling tinggi, sehingga Yunus tenggelam dalam kesungguhannya untuk memperbaiki masyarakat, berdakwah dan berbuat baik. Beliau adalah seorang pedagang yang terpercaya dan jujur, mengharapkan pahala dan keridhaan Allah dalam berjual beli, padahal beliau juga sibuk dengan ilmu dan periwayatan hadits. Akan tetapi perasaan beliau begitu peka, pandangannya terhadap derajat kebaikan begitu jauh, sehingga beliau faham bahwa jihad fii sabilillah adalah "dzirwatu sanamil Islam", puncak ketinggian Islam.

Beliau berangan, kalau saja kedua telapak kakinya tersentuh debu di jalan Allah tentulah beliau akan keluar dari dunia ini de­ngan rasa aman, tenang dan yakin akan selamat dari adzab, selagi dibarengi dengan niat yang ikhlas jauh dari ujub dan riya'. Itulah amal shalih berupa debu jihad yang menyentuh kedua telapak kaki, karena pahala jihad fii sabilillah didapatkan Barangsiapa berjalan untuk mencukupi keperluan saudaranya, dan barangsiapa yang berusaha beramal kebaikan untuk membangun masyarakatnya, maka hal ini merupakan bagian dari fi sabilillah pula. Demikian juga manakala kedua telapak kakinya berdebu dalam rangka menuju kebaikan, amar ma'ruf nahi mungkar, mengajari orang yang bodoh dan meluruskan yang sesat disebut juga fisabilillah. Dia termasuk orang yang akan selamat dari adzab asalkan ia beriman dengan sebenar-benar iman, mengharapkan kebaikan dan jauh dari melewati batas dan hal-hal yang haram. Barangsiapa berjalan untuk mencukupi keperluan saudaranya, dan barangsiapa yang berusaha beramal kebaikan untuk membangun masyarakatnya, maka hal ini merupakan bagian dari fi sabilillah pula. jalan Allah dan dengannya ia akan aman dari adzab.

0 komentar:

Posting Komentar

  • Digg
  • del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Yahoo! Buzz
  • Technorati
  • Facebook
  • TwitThis
  • MySpace
  • LinkedIn
  • Google
  • Reddit
  • Netvibes

LIKE THIS !! :)

LinkWithin

Design by Blogger Tune-UpCopyright © 2011 Kumpulan Artikel | Powered by Blogger